INDAHNYA BELAJAR DARI RUMPUT & SEMUT

INDAHNYA BELAJAR DARI  
RUMPUT  & SEMUT
Remuknya Semut – Islampos
 
Ku duduk santai dikursi kayu tua, sambil menikmati indahnya pemandangan alam yang begitu memanjakan pandangan  mata, dengan  hamparan rumput hijau yang begitu indah diiringi angin sepoy sepoy mandakan kekuasaan illahi rabby, aku meletakkan tanganku di rumput yang ada di depanku. Tak berapa lama kemudian, sambil terus menyadari keberadaanku di sana, seolah telah menyatu dengan alam, saat kepalaku kuarahkan ke bawah tiba-tiba  hayalan ku bermain layaknya seperti nyata benar kebenarannya seolah- olah rumput - rumput berbicara kepadaku. Dan kira - kira ini lah yang mereka sampaikan kepadaku :
 Hasil gambar untuk wanita bercadar dan pemandangan rumput hijau yang indah

“Aku adalah  rumput, ada suatu hal yang  mengganggu pikiran ku, yang sangat ingin ku curahkan kepadamu , aku hanya ingin mencurahkan hal ini  kepadamu. Tahukah engkau, bahwa setiap hari aku selalu diinjak ?, tapi aku tak pernah marah bukan ?, kamu tau kenapa ?, karena memang peranku adalah harus diinjak. Bahkan setiap saat tatkala aku mulai tumbuh tinggi, pada akhirnya  aku pasti  dipotong. Akan tetapi aku tidaklah khawatir, karena dengan dipotong, aku bisa tumbuh menjadi lebih muda, lebih segar lagi”. Lalu rumput terdiam. 


Tak berapa lama melintaslah  di tanganku semut merah.  Aku heran , semut merah itu biasanya gemar sekali menggigit siapapun yang berada di sekitarnya. Tapi kok si semut merah ini diam saja ?. Akhirnya aku bertanya, “wahai semut, kenapa engkau tidak menggigitku?”.  Lalu  hayalanku kembali bermain seolah - olah ini benar yang di katakannya ( semut itu menjawab) :

“Memang aku tidak menggigitmu, karena engkau meletakkan tanganmu dengan sengaja dan penuh kesadaran dan aku yakin niatmu pasti baik. Kalau aku sering menggigit tangan atau kaki temanmu yang lain, itu karena aku ingin mengingatkan mereka agar sadar betul dengan apa yang dilakukannya saat itu karna tak jarang ketika temanmu melihat bangsaku mereka sering sekali langsung membunuhku, bahkan bukan hanya itu tak jarang salah satu dari temanmu ketika mereka melihat sarngku mereka langsung menghancurkannya , maka bangsa kami dengan sepontan akan menggigitnya dengan alasan kekesalan dan tindakan teguran agar hal tersebut tidak dilakukannya lagi. Dan begitu banyak dari  temanmu yang melakukan sesuatu hal yang tak bermakna dan merugikan yang lain  karena tidak dilandasi dengan kesadaran dalam melakukannya”.
Semut merah berlalu, tak berapa lama kemudian lewatlah semut hitam. Semut hitam ini besar dan kelihatan berlalu lalang ke sana kemari. imajinasikupun mulai bermain kembali sehingga  aku pun bertanya “wahai semut hitam, kenapa pekerjaanmu hanya berlalu lalang saja?” Lalu jawab sang semut hitam :
“Lho… karena memang Tuhanku Allah SWT  memperjalankan aku untuk berlalu lalang seperti ini. Jadi ya aku jalani saja apa yang jadi perintahNya ini. Aku sama sekali tidak khawatir dengan aktivitasku ini. Hanya dengan berlalu lalang saja aku masih bisa mendapatkan makanan kok, dan aku yakini itu. Karena aku berjalan sesuai dengan kehendak Tuhanku”.

Sahabat semua semoga bisa menyarikan apa isi pembicaraan antara semut, rumput dan manusia yang do’if ini, untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selamat menjemput makna yang memberdayakan dan semoga sehat selalu.



#kehidupanyangpana


Komentar

Postingan Populer